banner 1000x250

Takut Diancam, Puluhan Santri Jadi Korban Pelecehan Seksual

banner 120x600

Kembaroginews.com, Bukittinggi – Puluhan santri pesantren di Canduang, Agam, Sumatera Barat (Sumbar) menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh kedua guru di pesantren tersebut. Kabar ini lantas menjadi heboh setelah dirilis oleh tribunpadang.com, pada Sabtu (27/7/2024).

Kasus ini disampaikan langsung oleh Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati dalam jumpa pers (26/7/2024). “Pelaku awalnya minta bantuan untuk dipijat kepada santrinya. Lalu saat minta bantuan itu, pelaku juga melakukan tindak pidana pencabulan kepada santrinya,” ucap Kombes Pol Yessi Kurniati.

Kedua pelaku yang berinisial RA (29) dan AA (23) diamankan pada Minggu (21/7/2024) di sekitar pesantren. Lebih lanjut Kombes Pol Yessi Kurniati menjelaskan bahwa para korbannya merupakan santri laki-laki pada umumnya duduk di bangku SMP. Kedua pelaku melancarkan aksi bejatnya mulai dengan meminta santrinya untuk memijit, dan dalam kesempatan itu pelaku meraba-raba tubuh korban hingga tindakan sodomi.

Pelaku bahkan mengancam para korban untuk tidak melawan. “Jika tidak menuruti keinginan pelaku, maka para korban diancam untuk tidak naik kelas,” beber Kombes Pol Yessi Kurniati. Aksi kedua pelaku rupanya sudah dilakukan sejak tahun 2022.

Yessi juga menerangkan secara detail bahwa pelaku RA telah mencabuli 30 orang santri dan AA 10 orang. Kasus pelecehan tersebut baru terungkap setelah salah satu keluarga korban berinisiatif melaporkan perbuatan pelaku kepada polisi. laporan itu dilakukan setelah pihak keluarga menyadari perubahan perilaku anaknya yang selalu murung dan enggan ke sekolah.

“Jadi si anak bercerita kepada orang tuanya alasan tidak mau sekolah, yaitu karena dicabuli oleh tersangka,” jelas Yessi. Yessi menambahkan, kasus ini masih terus didalami oleh penyidik bekerja sama dengan  Dinas Sosial dalam rangka pendampingan atau pemberian trauma healing bagi para korban.

“Kasus ini masih dalam proses pendalaman, takutnya nanti masih ada korban lainnya. Pihak kita juga sudah membuka posko pengaduan di Polresta jika masih ada korban,” ungkap Kombes Pol Yessi Kurniati.

Warga masyarakat sekitar serta keluarga para korban mengaku sangat kecewa dan meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini, serta mengharapkan para pelaku diberikan sanksi hukuman yang seberat-beratnya.

banner 800x1000

banner 1000x350

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Would you like to subscribe to our notifications?
%d blogger menyukai ini: